Audiensi Laskar Tani Donggo-Soromandi Bersama Pemda Bima Di Ruang Rapat Bupati Foto : Humas |
Bima_Kupas.Info. Petani merupakan pahlawan pangan nasional, kontribusinya sangatlah luarbiasa hebat memperbaiki otak dan perut bangsa ini.
Tangan petani, siapa yang ikhlas dan sukarela menyumplai mulut bangsa ini agar terjaga sebagai Negara (NKRI) yang harganya mati ini, pemerintah mestinya tahu tara cara menghargai, menghormati, dan berterimakasih pada petani.
Saat menyampaikan orasi ilmiahnya salah satu koordinator massa aksi laskar tani "Donggo Soromandi" menyampaikan bahwa, di Kabupaten khususnya dibawah rezim "Bima Ramah" petani diabaikan, ditelantarkan, dan dipinggirkan dalam proses pembangunan daerah.
"Keberadaan petani selalu dijadikan "sapi perahan" oknum-oknum busuk di Pemerintah Daerah. Bahkan menurut kami petani jadi tahanan politik yang setiap saat dipolitisir", tegasnya. Rabu (10/6/20)
Laskar tani donggo soromandi menyampaikan orasi ilmiah terkait nasib para petani jagung banyak hal yang telah disampaikannya. Dalam narasi yang disampaikan merupakan sesuatu yang luar biasa untuk dijadikan sebagai barometer berpikir positif bagi masyarakat petani kabupaten Bima khususnya pemerintah daerah.
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE bersama Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan M. Noer didampingi jajaran Dinas Perindag dan Dinas Pertanian Kabupaten Bima menerima perwakilan massa aksi Kecamatan Donggo dan Soromandi yang menyampaikan aspirasi terkait harga jagung dan berbagai permasalahan di bidang pertanian .
Bupati menyambut baik berbagai saran dan pendapat serta aspirasi dengan membuka ruang diskusi untuk menyerap pemikiran cerdas dan membangun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengarahkan agar para pimpinan OPD dapat menangkap aspirasi masyarakat dari hasil diskusi tersebut untuk ditelaah dan dijadikan rujukan lebih lanjut dalam mencarikan solusinya.
Kehadiran massa aksi laskar tani donggo soromandi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE mengucapkan selamat datang dan menyampaikan rasa terima kasih yang amat sangat kepada laskar yang dengan setia mengontrol kebijakan dan jalannya roda pemerintahan Kabupaten Bima.
Bupati Bima selaku kepala daerah menegaskan, kehadiran massa aksi dari laskar tani donggo dan soromandi bukan tidak dilayani tetapi kehadiran mereka kami siap untuk menerima dengan memperhatikan protokol kesehatan.
"Kami siap terima massa aksi, tapi bukan di luar. Kami sudah menyampaikan informasi tersebut melalui perangkat yang ada, silahkan hadirkan perwakilan massa aksi 20 sampai 30 orang ke ruangan rapat dengan fasilitas yang telah kami sediakan", jelasnya.
Saat konferensi persnya dengan sejumlah media masa baik cetak maupun online lokal, regional bahkan nasional diruang kerjanya Bupati Bima menyampaikan, berdasarkan regulasi harga patokan dari pemerintah pusat bahwa untuk standarisasi harga komoditi khususnya jagung saat ini berkisar Rp 3.150.
Kehadiran keluarga kita dari donggo soromandi tidak ada salahnya, wajar jika masyarakat kita menginginkan harga yang maksimal tetapi kami juga selaku pemerintah melihat sejauh mana batas kewenangan kami di daerah dalam menetapkan standarisasi harga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh kami selaku pemerintah dari sejumlah pemilik gudang besar baik kota maupun kabupaten Bima sampai saat ini bahwa harga jagung itu berkisar 2.900 sampai 3.100.
"Artinya harga tersebut mendekati regulasi harga yang dipatok pemerintah pusat melalui kementrian yang menetapkan harga maksimal 3.150", terang Bupati.
Perlu diketahui secara seksama antara pemerintah dengan masyarakat khususnya dari laskar tani donggo soromamdi harga jagung sejauh ini masih bervariasi di tiap-tiap kecamatan penghasil jagung se- Kabupaten Bima.
"Kami selaku Pemerintah Daerah menyampaikan bahwa penetapan harga komoditi di setiap daerah tidak bisa dilakukan secara otonomi, tetapi harus berdasarkan regulasi standarisasi harga penetapan dari pemerintah pusat", tutupnya. KI (!mink*)
0 Komentar